Menyesal itu di belakang, kalau di depan namanya pendaftaran... begitu kata orang....

Dan nampaknya, Logika ini juga umumnya diberlakukan untuk mengungkapkan Rasa Syukur yg bisa diartikan sebagai kebalikan dari kata Menyesal......

Dan saking suburnya Logika yang keliru ini, sehingga kalau ada temannya jatuh, malah di katain... "Syukur lu.........."

H̲̣̣̣̥ɑ̤̥̈̊α̣̣̥=Dн̲̣̣̣̥ɑ̤̥̈̊α̣̣̥:DH̲̣̣̣̥ɑ̤̥̈̊α̣̣̥<=-Pн̣̣̣̝̇̇̇ɑ̤̥̈̊α̣̣̥=))н̲̣̣̣̥ɑ̤̥̈̊α̣̣̥:pH̲̣̣̣̥ɑ̤̥̈̊

Logika Syukur yang salah kaprah inilah yang menyebabkan kita biasanya baru merasa bersyukur bila mendapat suatu kesenangan serta kegembiraan. Jadi, untuk mengungkapkan suatu Rasa Syukur, kita mewajibkan adanya suatu syarat dulu... dan biasanya adalah sesuatu yg menyenangkan.

Padahal menurut saya, Rasa Syukur itu haruslah di mulai saat ini juga. Apapun kondisinya. Karena dibalik kesulitan & Musibah, pasti masih ada hal-hal yang dapat disyukuri....

Jadi, Syukur dapat di ungkapkan kapanpun saja... dan kita tinggal mengubah sudut pandang serta persepsi kita, maka apapun akan dapat kita syukuri, termasuk adanya suatu musibah, kesulitan, dll.. Karena bukankah suatu masalah hakikatnya adalah Rejeki dan anugrah dalam bentuk Fresh/mentah, di dalam masalah ada Rejeki... di dalam kulit durian ada buah yg manis bukan...???

Dengan memahami hal ini, maka Energi dari Rasa Syukur dapat kita akses sebelum, sesaat, dan sesudah suatu kondisi apapun juga bukan...?.

So...
Mari bersyukur.... SEKARANG JUGA....

Alhamdulillah, Terima Kasih. Salam Sukses dan Bahagia Selalu dan Selamanya.