Post

HUKUM MENTAL #3: HUKUM KEPERCAYAAN

Hukum Kepercayaan mengatakan bahwa apapun yang anda percayai dengan sungguh-sungguh dan melibatkan emosi akan menjadi kenyataan anda. Dalam bahasa Inggris dikatakan, “You will see it when you believe it”.

Kepercayaan anda mengendalikan realita anda. Mengapa? Karena anda akan konsisten bertindak sejalan dengan kepercayaan anda. Kita dapat melihat kepercayaan seseorang hanya dengan melihat apa yang mereka lakukan. Tindakan merupakan perwujudan dari kepercayaan.

Hukum ini berlaku dua arah. Pertama, kepercayaan menentukan tindakan yang kita lakukan. Sebaliknya, dengan secara sadar mengendalikan setiap tindakan kita, maka kita dapat secara tidak langsung membentuk dan mengendalikan kepercayaan kita. Dengan selalu melakukan tindakan yang sejalan dengan kepercayaan yang ingin anda kembangkan, maka anda akhirnya pasti akan mampu membangun kepercayaan itu, sama halnya dengan anda melatih otot anda dengan mengangkat barbel.

Misalnya anda percaya bahwa anda ditakdirkan untuk menjadi seorang pembicara publik yang berhasil, dan anda berjalan, bersikap, berbicara, dan bertindak layaknya seorang pembicara publik yang sukses, setiap hari, maka cepat atau lambat anda akan mengembangkan mind-set sebagai seorang pembicara publik andal. Dan bila anda mulai mengembangkan mind-set ini, anda akan mendapatkan hasil yang konsisten dengan mind-set anda. Akhirnya, kepercayaan anda akan menjadi kenyataan.

Kepercayaan anda memberi anda suatu bentuk pandang terowongan (tunnel vision ). Hal ini membuat anda mengabaikan informasi, yang masuk, yang tidak konsisten dengan apa yang anda putuskan untuk anda percayai. Anda tidak selalu mempercayai apa yang anda lihat tetapi anda melihat apa yang anda percayai.

Misalkan jika anda mutlak percaya bahwa anda pasti sukses besar dalam kehidupan, maka tidak peduli apapun yang terjadi, anda akan terus maju ke arah tujuan anda. Tidak ada apapun yang dapat menghentikan anda.

Sebaliknya jika anda percaya bahwa sukses hanyalah soal kemujuran atau kebetulan saja maka anda akan dengan mudah menjadi patah semangat dan kecewa setiap kali segala hal tidak berjalan sesuai dengan keinginan anda. Jadi kepercayaan menetapkan anda untuk sukses maupun gagal.

Kepercayaan yang paling berbahaya, yang lebih berbahaya dari penyakit AIDS atau Kanker adalah self-limiting belief atau kepercayaan yang bersifat melemahkan diri kita. Kepercayaan ini sangat berbahaya dan mematikan, secara mental dan emosional. Orang yang “mengidap” penyakit self-limiting belief biasanya tidak sadar bila terkena penyakit gawat ini. Lalu apa itu self-limiting belief ? Ini adalah kepercayaan yang berdasar pada keraguan dan rasa takut.

Kepercayaan ini menghalangi anda mencapai keberhasilan. Kepercayaan ini berisi pemikiran negatip mengenai diri anda yang mengatakan bahwa anda tidak cakap, tidak kreatif, penampilan anda buruk, anda tidak punya kelebihan, anda orang bodoh, dan tidak berenergi. Setiap kali anda meragukan kemampuan anda maka anda memberikan energi pada kepercayaan itu. Semakin sering anda mengulangi perilaku buruk, akibat dari kepercayaan yang salah, maka semakin kuat kepercayaan negatip itu.

Hampir semua kepercayaan yang membatasi diri kita sama sekali tidak benar. Kepercayaan ini terbentuk berdasarkan informasi negatif yang anda masukkan ke dalam hati dan anda menerima hal ini sebagai sesuatu yang benar. Begitu anda menerima kepercayaan itu sebagai sesuatu yang benar, maka kepercayaan anda akan menjadi realita anda.

Untuk mengatasi hal ini anda harus menantang dan mempertanyakan kebenaran kepercayaan anda. Anda perlu memeriksa sumber dan keabsahan kepercayaan anda.

Untuk berkembang kita perlu bersikap kritis bahkan terhadap kepercayaan kita yang paling dalam. Kita perlu berani bertanya pada diri sendiri, "Bagaimana saya tahu dan yakin bila kepercayaan ini adalah benar? Bagaimana bila ternyata kepercayaan ini salah dan sangat merugikan hidup saya?"

Bagaimana menurut Anda?

Ref. Adi W Gunawan
Link : https://www.facebook.com/AdiWGunawan/posts/10151481211831938

Fans Page